Pagi hari ini kubuka dengan perasaan agak mendung karena kalimat "Sekolah duwur kok nganggur?" Sekolah tinggi-tinggi kok cuma mendekam di rumah saja?
Sebenarnya sih saya mesem-mesem saja. Senyum-senyum saja kalau ada yang masih meributkan pentingnya wanita bekerja di kantor. Sudah 9 tahun saya asyik menjadi ibu rumah tangga di rumah sambil sesekali bekerja ke luar rumah. Sudah 4 tahun ini saya terpesona dengan dunia maya yang mengantarkan saya pada 3 profesi baru; blogger, crafter, dan pemilik online shop. 3 profesi yang tak mudah dipahami mereka yang tak mau menyentuh komputer apalagi mengenal dunia maya. "Dapat apa kamu dari menulis?" Kata mereka dengan wajah tak kalah sengak dengan wajahku. Hahahaha.... Mereka tak tahu jika banyak temanku yang kaya raya dari menulis. Mereka juga tak tahu bahwa banyak temanku yang berpenghasilan 40 juta/bulan dari berjualan di dunia maya. Seperti namanya, dunia maya adalah dunia yang tak pernah ada bagi mereka yang tak mau mengenalnya atau takut mendengar namanya. Tapi jika ditanya berapa penghasilanku dari dunia maya, bisa kujawab dengan kata, "masih cukup untuk jajan harian. namanya juga new crafter dan new blogger" hahaha.... mereka malah makin ngenyek jadinya. hahaha... kukut.. kukut... tutup.. tutup... Lebih baik melihat bunga-bunga buatan saya selama saya absen ngeblog selama 19 hari. :D
![]() |
Souvenir bunga flanel |
![]() |
Pesanan terlama proses pengerjaannya. karena bunga-bunga yg sulit dibuat dan lebih tepat dikatakan seni menggunting |
Posting terakhir saya tanggal 5 Februari dengan judul "Di Balik Pemilihan Srikandi Blogger Susindra." Dengan rasa syukur saya mengabarkan langkah saya hanya sampai di finalis 50 besar saja. Sebagai gantinya, saya mendapat banyak sekali pesanan sampai bulan maret nanti. 2 gambar di atas hanya 2 diantara sekian pesanan yang saya terima dengan nilai fantastis. Pecah telor lah hasilnya. Subhanallah. Tak bisa membayangkan jika saya masuk 10 besar. Tiap hari saya harus mandi kembang flanel untuk menyelesaikan pesanan dan bolak-balik ke demak untuk mengengok kedua orang tua saya yang sakit bersamaan. Masih diselingi rasa takut luar biasa karena bapak selalu terjatuh setiap kali berjalan (ke kamar mandi). Di kepalanya sudah mengucur darah dan luka lumayan menganga. Emak yang ketakutan melihat luka bapak juga langsung sakit dan hanya bisa terbaring di tempat tidur. Saya harus menjaga konsentrasi setiap kali mengambil waktu mengerjakan pesanan. Apapun perasaan saya, tak boleh mengurangi kualitas bunga flanel buatan saya. Bagi saya, bunga flanel adalah seni, meski harganya tidak mahal, tetap harus dibuat dengan sepenuh hati dan hati-hati. Selama riwa-riwi itu saya membawa kan flanel sedikit saja karena khusus untuk membuat bunga Asoka. Untuk 5 lusin bunga Asoka ini, saya membutuhkan setidaknya 1500 bunga kecil. Bukan jumlah yang sedikit.
![]() |
Untuk 5 lusin bunga asoka ini, saya membutuhkan setidaknya 1500 bunga kecil |
Selain pesanan di atas, saya menerima pesanan-pesanan kecil seperti paket promo yang pernah saya adakan bulan September dan November lalu serta paket-paket tutorial. Alhamdulillah.. pesanan terus mengalir dan saya benar-benar merasa seperti mandi kembang flanel. Mandi kembang sampai tengah malam... Siapa yang masih hafal lagi Caca Mahardika yg berjudul mandi kembang? Bantu saya nyanyi dan mengingatnya yuuk....